Unikama – Jelang laksanakan Yudisium Program Pascasarjana (PPS) Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) menggelar Webinar melalui platform Zoom Meeting, Jum’at (25/09/2020). Materi yang di usung sangat menarik yakni “Collaborative Management: Strategi Mewujudkan Link and Match Lulusan Perguruan Tinggi dan Tantangan Kerja Abad 21”. Penyajian materi ini bertujuan untuk membuka wawasan mahasiswa agar mengubah mindset jika tujuan dari perkuliahan tidak hanya sekedar mendapat ilmu, tetapi juga mempersiapkan diri untuk bisa menghadapi tantangan di masa depan.
Kegiatan ini diikuti lebih kurang 150 peserta baik dari mahasiswa Pasca Sarjana Unikama dan juga peserta umum. Dengan mengkolaborasikan antara pendidikan dan juga dunia industri kegiatan ini menghadirkan 2 pemateri yang ahli dibidangnya yaitu, Wakil Rektor I Unikama Dr. Sudi Dul Aji, M.Si dan dosen Unikama Umi Tursini, Ph.D yang juga menjadi Entrepreneur saat ini. Webinar kali ini dimoderatori oleh Dosen Unikama Dr. Andi Nu Graha, M.Si.
Dr. Sudi Dul Aji menjelaskan bahwa tujuan utama menempuh pendidikan bukan hanya mendapatkan ilmu tetapi juga menyiapkan diri agar bisa survive di masa depan agar dapat diterima di dunia industri. Persaingan di dunia kerja saat ini semakin ketat, apalagi jika tidak memiliki keahlian.
Adapun tantangan di abad ke-21 antara lain pendidikan yang fokus pada pembangunan karakter, kemampuan berbahasa dan berkomunikasi, pengetahuan tentang teknologi, pemikiran yang kreatif serta membangun learning community.
“Melihat tantangan tersebut setiap individu harus memiliki kekuatan utama didalam karakternya antara lain, kreatifitas yang tinggi, self-development information, kemampuan berkomunikasi yang baik, memiliki jiwa kepemimpinan dan juga spiritual yang tinggi. 85 persen keberhasilan ditentukan oleh kuatnya karakter yang dimiliki individu tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia juga menerangkan terkait apa yang harus dibangun dalam diri siswa agar dapat menghadapi tantangan dimasa depan. Diantaranya, harus adanya rasa percaya diri, optimis, mandiri keberanian terbuka serta percaya pada ilmu pengetahuan dan mampu belajar dalam suatu masyarakat plural, dinamis dan Global.
Sementara itu, pemateri kedua Umi Tursini, Ph.D juga turut menjelaskan peluang bisnis di abad ke-21 saat ini. Sebenarnya, peluang itu ada dimana–mana tinggal bagaimana individunya saja mengambil peluang tersebut.
“Saat ini kita ada di revolusi industri 4.0 dan menuju 5.0. Teknologi semakin berkembang di sektor manapun termasuk dibidang industri. Apalagi kita akan dipermudah dengan adanya teknologi tersebut,” ucapnya.
Adanya revolusi industri ini membuat perubahan besar, karena membuat proses kerja manusia dan industri menjadi lebih mudah, cepat, efektif dan murah. Hal inilah yang harusnya menjadi dasar untuk individu yang ingin mengambil peluang usaha agar lebih kreatif.
“Setelah lulus kita tidak harus bekerja sesuai dengan bidangnya, dengan adanya peluang untuk membuka usaha seharusnya bisa membuat kita terbuka pikirannya untuk mengambil peluang itu,” tuturnya.
Ia juga menerangkan bagaimana cara efektif untuk memulai suatu usaha yang tentunya tidak mudah hanya saja jangan pernah takut mencobanya.
“Perlu adanya riset produk apa saja yang saat ini sedang dibutuhkan banyak orang. Lalu, identifikasi masalah-masalah apa saja yang dihadapi masyarakat saat ini. Saya percaya semua yang terjadi disini bersumber dari permasalahan. Lalu, dicarilah jalan keluar dari masalah itu,” paparnya.
Hampir 50 persen masyarakat Indonesia menggunakan internet. 45 persen aktif menggunakan sosial media. Ini sudah menjadi peluang besar untuk memulai usaha, apalagi saat ini banyak orang yang mencari barang secara online karena lebih mudah dan efisien.
Oleh karena itu, sebagai lulusan yang akan menghadapi revolusi industri di abad ke-21 sudah seharusnya berlatih untuk terus menghasilkan kreatifitas-kreatifitas baru yang nantinya bisa menjadi bekal untuk menghadapi tantangan di masa depan.
“Jangan sampai tertinggal, manfaatkanlah dunia digital sebaik mungkin, ambil peluang yang ada jangan ragu dan teruslah mencoba,” tutupnya.
Sumber : www.unikama.ac.id