Tak Berkategori

Sekolah Pascasarjana UNIKAMA Program Studi Manajemen yang nantinya akan mencetak Magister Manajemen siap mengadakan perkuliahan semester Ganjil T.A 2025 / 2026 . Sistem perkuliahan dilaksanakan secara Blended yakni 60 % Luring dan 40 % Daring . Perkuliahan di laksanakan pada Hari Sabtu dan Minggu . Tahun 2025 ini memberikan banyak keuntungan untuk Bapak / Ibu

Sekolah Pascasarjana Universitas PGRI Kanjuruhan Malang melaksanakan Yudisium Semester Genap 2024/2025 di laksanakan Mei 2025 dengan Junlah 37 Mahasiswa.

Sekolah Pascasarjana Universitas PGRI Malang membuka pendaftaran mahasiswa Semester Ganjil tahun 2025/2026. Waktupendaftaran adalah Aprril – September 2025 . Perkuliahan akan di laksanakan Offline 60 % dan Online 40 %.

Seluruh peserta Seminar yang sangat antusias mengikuti rangkaian acara dari awal sampai akhir kegiatan . sebanyak 92 Mahasiswa Pascasarjana bersama Bapak Ibu dosen pengajar berfoto bersama nara sumber Juniardi, M.M . Perwakilan mahasiswa Papua Jaya dalam mengikuti seminar ” Entrepreneurship Mindset For Success ” . Veronika Nanlohy adalah satu dari 47 Mahasiswa papua Tengah ,

Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) melaksanakan prosesi Yudisium Pascasarjana di Auditorium Multikultural pada Kamis (24/10/2024) pagi. Sebanyak 49 orang mahasiswa Program Magister Management mengikuti kegiatan ini. . Dalam sambutannya, Dr. Lilik Sri Hariani, M.Ak selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (UNIKAMA) mengucapkan selamat dan sukses kepada para mahasiswa yang telah merampungkan pendidikan magister

Program Studi Manajemen Pada Program Magister Universitas PGRI Kanjuruhan Malang, Terakreditasi dengan peringkat ” Baik Sekali ”

UNIKAMA – Sekolah Pascasarjana Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) sukses melaksanakan yudisium pada Jumat (17/05/2024) di Auditorium Multikultural. Acara tersebut diikuti oleh kurang lebih 30 peserta yang akan di wisuda. Dalam acara tersebut, Wakil Rektor I Unikama, Dr. Drs. Choirul Hudha, M.Si, memberikan penjelasan mengenai pentingnya kearifan lokal dalam konteks pendidikan dan budaya. Menurut beliau,